Dokter Spesialis Penyakit Dalam Terbaik Di Surabaya – Gastritis (maag), tukak lambung, limfoma lambung dan kanker lambung disebabkan oleh adanya Helicobacter pylori. Helicobacter pylori adalah bakteri yang hidup di usus besar perut manusia dan telah terbukti menyebabkan sakit maag, tukak lambung, limfoma lambung, dan kanker lambung.
Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam FC Unair, Guru Besar. Ph.D. Muhammad Miftahussurur MKes SpPD-KGEH PhD FINASIM mengatakan, ketika bakteri tersebut ditemukan, ketiga penyakit tersebut menjadi menular. Hampir semua penelitian menunjukkan bahwa jika Helicobacter pylori terdeteksi dan dibunuh sejak dini, kemungkinan kanker perut dapat dicegah.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Terbaik Di Surabaya
Dr. Miftah yang masuk dalam 16 peneliti terbaik versi Google Scholar tahun 2020 ini mengatakan, di RSU Dr Soetomo banyak terdapat pasien kanker lambung. Namun tidak semua warga Surabaya.
Rekomendasi Orthodontist Surabaya I Audy Dental
“Banyak sekali, kalaupun yang dikirim 2,5 persen, di daerah saja banyak,” kata Mftah di Jatim usai dilantik menjadi guru besar, Kamis (01/09/2022).
Ada yang menarik saat mencari Helicobacter pylori di Indonesia. Paparan etnis dan individu telah ditemukan menjadi salah satu penyebab utama H. pilori.
Dalam penelitiannya yang dipublikasikan, ditemukan 4 suku utama. Katanya orang Batak, Bugis, Papua, Timor punya risiko tinggi, 20 kali lebih tinggi dibandingkan Melayu.
“Lebih dari separuh penduduk dunia terinfeksi bakteri Helicobacter pylori. Menariknya, penelitian kami di Surabaya menunjukkan prevalensi Helicobacter pylori yaitu 11,5% hingga 14,3%,” jelas pria bersertifikat profesor itu, Rabu ( 31/9/2022).
Praktek Dokter Spesialis Penyakit Dalam Terdekat, Wa 0812 3237 8797, Terbaik By Pengobatan Alternatif Penyakit Dalam
Begitu pula dengan infeksi Helicobacter pylori pada anak yang hanya 3,8%. Jika Anda pernah terpapar Helicobacter pylori, sebaiknya cari tahu dulu apakah ini benar. Pemilihan diagnosisnya harus baik, pemeriksaan urine dan darah tidak bisa menunjukkan ada atau tidaknya pylori, karena bisa berupa anamnesis. Saya sudah mengidap pylori 6 bulan yang lalu, saat itu hasil urin dan darahnya bagus.
Ia menegaskan, jika ingin memastikan adanya infeksi, jangan dilakukan dengan urine atau darah, tapi tesnya boleh saja. Untuk memastikannya, mulailah menggunakan endoskopi, ambil sampelnya, lihat apakah ada bakterinya atau tidak. Kedua, gunakan tes tiupan pylori atau tes urea.
“Pylori punya urease, hasil ureasenya akan keluar dengan berhentinya pernafasan. Kalau ureumnya terlalu tinggi kemungkinan besar disebabkan oleh pylori. Karena bakteri yang menghasilkan urease tidak banyak dan pylori lebih dominan. Ketiga “Mudah kepada masyarakat Indonesia lebih banyak mengambil darah daripada feses,” tutupnya.
Dokter spesialis penyakit dalam terbaik di semarang, dokter spesialis penyakit dalam terbaik di bandung, dokter spesialis penyakit dalam terbaik di jakarta, dokter spesialis penyakit dalam terbaik di rkz surabaya, dokter spesialis penyakit dalam terbaik di bali, dokter spesialis penyakit dalam terbaik di makassar, dokter spesialis penyakit dalam terbaik di jogja, dokter spesialis penyakit dalam terbaik, dokter spesialis penyakit dalam terbaik di malang, dokter spesialis penyakit dalam di surabaya, dokter spesialis penyakit dalam surabaya, dokter spesialis penyakit dalam terbaik di medan